Sepenggal Kisah Distribusi Bantuan Kemenag ke 'Negeri Sejuta Tenda'
By Admin
nusakini.com--Minggu (26/08), sekitar pukul 14.00 waktu setempat, rombongan tim tanggap darurat bantuan gempa NTB Kemenag tiba di Kecamatan Sembalun, Kabupaten Lombok Timur, Provinsi NTB
Kecamatan Sembalun berada di lereng Gunung Rinjani dan menjadi salah satu daerah paling parah terdampak rentetan gempa yang diawali pada Minggu 29 Juli 2018 di Lombok dan Sumbawa.
Pantauan di lokasi, rombongan bertolak dari Kantor Kanwil Kemenag NTB di Kota Mataram sekitar pukul 10.30 WITA dengan mengawal truk berisi aneka macam bantuan untuk korban gempa.
Sebelum bertolak ke Lombok Timur dan Lombok Utara, tim tanggap darurat Kemenag pusat turun langsung melansir barang-barang bantuan untuk dipindahkan ke truk di depan Kantor Kanwil NTB, Kota Mataram. Upaya ini dilakukan agar jumlah barang yang akan diserahkan kepada korban gempa di Lombok Timur dan Utara sama banyak tak kurang satu pun.
Kepala Biro Umum Setjen Kemenag Syafrizal, Kepala Kanwil Kemenag NTB Nasruddin, Sekretaris Baznas Pusat Jaja Jailani, Kepala Kanwil Kemenag Jabar, Sesditjen Bimas Hindu Made Sutresna, Kasubag Staf Ahli dan Khusus Menteri Agama, Yuli Rahmawati, ASN Kemenag Bali dan ASN Kemenag NTB tampak ikut berjibaku memindahkan barang ke truk.
Satu rombongan menuju Lombok Utara membawa bantuan untuk korban gempa mengunakan angkutan truk cold diesel dipimpin Ketua Tim Tanggap Darurat Gempa NTB Kemenag, Syafrizal.
Setiap truk membawa 2,5 ton beras, 150 kardus mi instan, 125 kardus air mineral, 250 kilogaram gula pasir, 75 exemplar matras, handuk, peralatan MCK, minyak goreng, pampers bayi, pembalut wanita, genset dan perlengkapan lainnya. Dan satu rombongan lagi membawa bantuan ke Lombok Timur. Jadi ada dua truk berisi bantuan dari keluarga besar Kemenag untuk korban gempa yang disalurkan langsung hari ini.
Mengiringi bantuan menuju Kecamatan Sembalun, Lombok Timur tidaklah semudah yang dibayangkan sebelumnya. Iringan mobil harus melewati jalan terjal berliku di lereng Gunung Rinjani. Truk pembawa bantuan yang sehari sebelumnya bertolak dari Bali itu sempat terhenti di pendakian terjal diapit lebatnya hutan alam.
Truk tidak kuat mendaki pungung bukit terjal tepatnya dekat kawasan Geopark Rinjani. Sesditjen Bimas Hindu Hindu Made Sutresna yang turut mengawal pun langsung antisipasi.Tidak adanya sinyal handphone membuat Made memilih langsung ke Kecamatan Sembilun dan meminta bantuan kepada Kakankemenag Lombok Timur dan masyarakat untuk melansir setengah barang bantuan di dalam truk ke mobil pick up.
Akhirnya truk bisa menanjak setelah sebagian barang bantuan dilansir ke mobil lain setelah sempat menunggu sekitar 30 menit. Tidak hanya jalan terjal mendaki dan berlilku. Jalan yang dilalui pun sempat tertutup kabut sehingga laju kenderaan pun terhenti. Sebagian jalan yang dilewati menuju lokasi penyaluran bantuan juga mengalami longsor dengan jurang dalam mengangga.
Sepanjang perjalanan menuju lokasi di kanan kiri dengan mudah ditemui tenda-tenda yang berjejer di depan rumah, lapangan terbuka hingga di atas lahan persawahan.Negeri dijuluki dengan Pulau Seribu Masjid itu pun kini berganti dengan sejuta tenda pengungsian.
Rumah warga hancur rata dengan tanah, ambruknya rumah ibadah, fasilitas pendidikan dan gedung-gedung pemerintahan yang rusak parah menjadi pemandangan ironi di sepanjang perjalanan. Masjid Al Mujahidin di Sembalum Bumbung misalnya. Kubah utama masjid tampak ambruk dan roboh menghadap ke jalan. Keretakan parah ditemui di seluruh bangunan masjid.
Lebih dari 4 jam menempuh perjalanan, akhirnya rombongan sampai di lokasi distribusi bantuan tepatnya Kantor KUA Kecamatan Sembalun yang sudah dalam kondisi rusak parah usai diguncang gempa.
Tampak sudah berdiri tenda komando ukuran 8x16 meter bantuan tanggap darurat gempa NTB Kemenag disamping Kantor KUA. Rombongan pun disambut ratusan keluarga ASN Kemenag yang berdomisili dan tersebar di Kabupaten Lombok Timur.
Di tenda inilah sebagian keluarga besar ASN Kemenag Lombok Timur yang terdampak gempa akan tinggal hingga gempa berakhir. Mereka setiap hari akan mendapat konseling dan siraman rohani dari para penyuluh agama Islam.
Dengan haru mereka menyalami satu persatu rombangan yang tiba. Tampak tersirat kebahagian diwajah mereka. Selang satu jam rombongan dari Lombok Utara pun tiba di Kecamatan Sembalun. Selain mendapat bantuan beras dan aneka macam perlengkapan lainnya, ratusan keluarga besar ASN Kemenag Lombok Timur dan Lombok Barat juga mendapat bantuan tali asih berupa uang tunai yang berasal dari bantuan ASN Kemenag se Indonesia.
Menurut Ketua Tim Tanggap Darurat Gempa NTB Kemenag Syafrizal hingga tanggal 24 Agustus bantuan yang berasal dari keluarga besar ASN Kemenag se Indonesia sudah terkumpul sekitar Rp.12 miliar lebih (Rp.12.177.547.882).
"Bantuan ini diserahkan secara bertahap dan transparan mengingat bantuan ini berasal dari keluarga besar ASN Kemenag se Indonesia. Kami juga akan mengupakan secepatnya membangun fasilitas belajar sementara khususnya di berbagai madrasah di pulau Lombok yang rusak parah terdampak gempa agar aktivitas belajar mengajar bisa berjalan kembali. Termasuk membangun rumah ibadah," kata Syafrizal ditenda komando Kemenag.
Syafrizal menambahkan berdasarkan update data gempa Lombok, rumah ibadah yang rusak berat diantaranya masjid mencapai 506 bangunan, gereja 7, Pura 17 dan Vihara 33 bangunan.
Sementara madrasah yang rusak dengan rincian, Raudhatul Athfal swasta dan negeri 36 bangunan, MI 169 bangunan, MTSN 161 bangunan dan MA swasta dan negeri mencapai 80 bangunan. Menurut rencana pada Senin (27/08) tim tanggap darurat gempa NTB Kemenag akan menyalurkan bantuan untuk sekolah dan rumah ibadah. (p/ab)